Anak pintar dan anak cerdas apakah yang dimaksud sama ataukah berbeda?. Apakah harus ada ciri dan syarat tertentu agar anak bisa masuk kategori pintar atau cerdas? Apakah mendidik anak hebat lebih baik daripada anak cerdas atau sebaliknya? Mengapa dalam sebuah pengujian seperti psikotes misalnya disebutkan sebagai tes kecerdasan bukan tes kepintaran.
Apakah keduanya memang tidak bisa saling menggantikan?. Semua pertanyaan tentang anak yang pintar dan anak cerdas akan dijawab dalam penjelasan berikut ini.
Mendidik anak hebat dan Anak Cerdas
Definisi
Jika kita menyebutkan kata pintar biasanya hal tersebut akan merujuk pada kemampuan anak secara akademis atau nilai pelajaran. Misalnya anak yang pintar matematika, anak yang pintar menggambar dan sebagainya. Biasanya kemampuan tersebut dimiliki sebagai hasil proses belajar yang memakan waktu dan usaha yang gigih.
Sedangkan yang dimaksudkan dengan cerdas lebih bersifat pada sesuatu yang telah mereka miliki sejak dini atau sejak dilahirkan. Kata cerdas biasanya lebih menunjukkan kepada bagaimana cara si anak dalam menghadapi sesuatu. Misalnya bagaimana cara belajar matematika yang mudah dipahami. Anak yang memiliki kecerdasan tinggi umumnya akan lebih cepat memahami sesuatu dibandingkan teman seusianya.
Tipe Kecerdasan
Anak yang pintar tidak digolongkan dalam tipe yang berbeda sedangkan kecerdasaan memiliki beberapa jenis. Ada 8 jenis kecerdasan yang dimiliki anak seperti yang dikatakan oleh pakar pendidikan bernama Howard Gardner. Adapun 8 jenis kecerdasan tersebut adalah visual, motorik, musikal, verbal, logika-matematika, interpersonal, intrapersonal dan natural.
Mana yang Lebih Baik, Pintar atau Cerdas?
Lalu akan muncul sebuah pertanyaan mana yang lebih bagus menjadi mendidik anak hebat ataukah anak cerdas? Sebenarnya tidak ada yang lebih bagus dan tidak ada yang lebih buruk. Keduanya merupakan potensi si kecil yang harus diasah oleh orang tua dengan berbagai metode yang sesuai.
Ingatlah bahwa setiap anak memiliki kemampuan dan potensi yang berbeda-beda dan tidak bisa disamaratakan. Tugas orang tua adalah mengenali apa yang menjadi kelebihan si anak kemudian menstimulasinya agar bisa berkembang menjadi maksimal dan berguna.