Mungkin Anda salah satu orang yang penasaran, kenapa cincin nikah emas putih selalu dipilih sebagai cincin nikah. Namun masih belum mengetahui alasan di balik tradisi yang menjadi bagian dalam proses pernikahan tersebut.

Ada orang yang memang memilih untuk tidak menyertakan cincin ketika tengah mengadakan upacara pernikahan karena kurang menyukai perhiasan. Meski begitu kebanyakan pasangan lain, justru mewajibkan kehadiran cincin tersebut. Termasuk dalam acara lamaran yang menggunakan cincin sebagai simbol pengikat.

Alasan Cincin Berlian Wanita Asli Menjadi Cincin Nikah

Pada dasarnya tidak ada kewajiban bagi pasangan pengantin untuk menyertakan cincin nikah. Akan tetapi, ada pula tradisi yang menganggap cincin berlian asli wanita sebagai cincin nikah yang terbaik. Perhiasan ini menjadi simbol sekaligus ikrar setia pada pasangan masing-masing.

Ada sejarah panjang dari balik cincin berlian sehingga akhirnya dipilih sebagai simbol cinta abadi. Dimulai pada masa kekaisaran Romawi. Di masa tersebut cincin digunakan sebagai tanda keseriusan pria ketika tengah meminang pada orang tua kekasihnya.

Seiring perkembangan waktu, di abad ke-9 Paus Innocent III mengumumkan cincin nikah bukan lagi sekedar cincin pertunangan. Semenjak itu, gereja memasukkan cincin nikah dalam prasyarat pernikahan. Dimana setelah acara tukar cincin dilakukan, baru diberikan pemberkatan kepada kedua mempelai.

cincin nikah emas putih

Kebiasaan ini pun terus berlanjut hingga sekarang. Sehingga tidak heran jika penjualan cincin nikah pun terus meroket. Bukan hanya dunia belahan Barat yang memakai tradisi tersebut. Dunia belahan Timur pun sudah akrab dengan acara tukar cincin di acara pernikahan.

Berbeda dengan negara lain, Indonesia memakai cincin nikah sebagai simbol atau pengakuan bahwa mereka telah menikah. Terlebih mayoritas penduduk di Indonesia beragama Islam, sehingga tidak ada upacara pemberkatan. Namun prosesi memasangkan cincin ini tetap berlaku di Indonesia.

Sebagian ulama memperbolehkan cincin dimasukkan dalam mahar pernikahan dengan syarat tertentu. Syarat tersebut adalah melarang pengantin pria untuk memakai cincin emas. Namun masih bisa digantikan dengan cincin nikah dari bahan palladium atau perak murni.

Tips Memilih Bahan Cincin

Setelah mengetahui alasan dan sejarah di balik cincin. Sekarang Anda bisa memilih bahan atau material yang cocok untuk dijadikan badan cincin. Mengingat sebagian orang alergi terhadap logam tertentu. Jadi Anda tentu harus memilih bahan dengan cermat agar dapat dikenakan setiap hari. 

Emas

Emas adalah bahan logam mulia yang paling banyak digunakan untuk membuat cincin. Emas ini pun memiliki 2 warna pilihan, yakni emas kekuningan dan emas putih. Bagi orang yang menyukai kesan polos dan sederhana. Maka cincin dari emas putih ini akan sangat cocok. Namun bila Anda ingin terlihat lebih glamor, bisa memilih yang berwarna kuning. 

Palladium 

Bahan lain yang sering dilirik dalam membuat cincin adalah logam mulia palladium. Anda tidak perlu ragu untuk memilih bahan ini, karena tidak kalah dari emas. Palladium juga bisa dikenakan untuk pria yang tidak bisa memakai cincin dari bahan emas. Agar nampak lebih cantik, pengrajin perhiasan biasanya menambahkan permata atau berlian. 

Perak

Cincin dengan bahan perak murni juga kerap menjadi pilihan sebagai cincin nikah. Sifatnya yang lentur, membuat cincin perak ini bisa dibentuk dengan model apa saja. Sangat cocok bagi Anda yang gemar bermain dengan desain cincin yang rumit namun tetap terkesan mewah. 

Cincin nikah emas putih masih menempati posisi terbaik saat ini sebagai cincin nikah karena terlihat elegan serta anggun. Namun Anda juga bisa memesan cincin dari bahan lain di Mondial & Miss Mondial Jewellery. Dapat pula ditambahkan dengan berlian asli berkualitas. 

Artikel yang Disarankan